Pemilihan sikat gigi: Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi. Bulu sikat jangan terlalu keras / terlalu lembut terlalu jarang. Pilih yang bulu sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi. Ujung kepala sikat menyempit hingga mudah menjangkau seluruh bagian mulutnya yang relatif mungil Ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi yang tidak tersikat. Ini biasanya pada gigi geraham bungsu.
Cara menggosok gigi :
1. Permukaan Luar
Bulu sikat membentuk sudut 45 derajat,
dimulai dari daerah gusi tepi yaitu batas antara gusi dengan gigi lalu lakukan
gerakan memutar perlahan, dengan demikian plak akan terlepas dari setiap gigi
2. Permukaan Dalam
Sikat gigi di arahkan vertical dan
gunakan ujung bulu sikat untuk membersihkan bagian dalam gigi depan bawah dan
kebalikan untuk gigi depan atas. Untuk gigi posterior (belakang), permukaan
dalam dibersihkan dengan cara yang sama dengan membersihkan permukaan luar.
3. Permukaan Oklusal
Permukaan oklusal (atas gigi)
dibersihkan dengan gerakan maju mundur. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah,
agar makanan yang masih menempel bisa hilang dengan maksimal
4. Jangan lupa kumur – kumur sebanyak
2-3 kali, fungsinya untuk membilas seluruh permukaan rongga mulut yang sudah di
sikat.
5. Untuk pembersihan gigi yang lebih
maksimal gunakan dental floss (benang gigi) untuk membersihkan sela – sela
gigi.
Frekuensi sikat gigi: Minimal 2 kali
sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Idealnya sikat gigi
setiap habis makan, tapi yang paling penting malam hari sebelum tidur.
Sebaiknya sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor yang dapat
menguatkan email. Untuk anak-anak berikan pasta gigi dengan rasa buah, sehingga
anak gemar menggosok gigi.
Pada anak usia balita memerlukan peranan
orang tua untuk membantu proses pembelajaran menggosok gigi secara rutin dan
benar, karena dengan bimbingan dan penanaman kebiasaan menggosok gigi, akan
bermanfaat untuk menjaga kesehatan giginya yang putih bak mutiara. Dibutuhkan
kesabaran orang tua dalam proses pembelajaran ini, kadang mula-mula anak
menutup rapat mulutnya setiap kali giginya mau dibersihkan. Penolakan ini wajar
karena anak mengira dirinya akan disakiti. Langkah inovatif diperlukan ketika
menggosok gigi si anak. Ajak si kecil melihat kakak, ayah, atau ibunya
menggosok gigi. Dengan begitu anak akan melihat langsung contoh/model bagaimana
cara menggosok gigi. Selain itu sikat gigi juga bisa dilakukan sambil bermain,
tak perlu selalu di kamar mandi. Misalnya sambil bercermin, atau sambil
menari-nari dan bernyanyi gembira. Buat acara menggosok gigi menjadi menyenangkan
sehingga mereka menikmatinya dan tidak malas melakukannya. Jadikan acara sikat
gigi sebagai salah satu kebutuhan yang harus dilakukan minimal dua kali sehari.
Selagi membangun kebiasaan ini, sampaikan pengertian kepada anak mengenai
manfaat menyikat gigi, paling konkret adalah gigi jadi bersih, putih dan sehat
SUMBER:
SKKD
Kelas I Semester 2:
SK:
Menerapkan Budaya Hidup Sehat
KD:
Menjaga Kebersihan Gigi Dan Mulut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar